VARIABEL, KERANGKA TEORI, HIPOTESIS DAN SAMPEL PENELITIAN
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunkan
harus sudah jelas, karena teori disini akan berfunsi untuk memperjelas
masalah yang teliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan
sebagai referensi untuk menyusun instrument penelitian. Oleh karena itu
landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas
teori apa yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang
pertama digunaka untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup,atau
konstruk variable yang akan deteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi
dan pemandu untuk menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan
menyusun instrument penelitian. Kerena pada dasarnya hipotesis itu
merupakan pertanyaan yang bersifat prediktif. Selanjutnya fungsi teori
yang ke tiga (control) digunakan mencandra dan membahas hasil
penelitian. Sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam
upaya pemecahan masalah.
Tujuan
- Dapat membedakan berbagai jenis variabel dan memberikan contohnya.
- Dapat menjelaskan pengertian kerangka teori.
- Dapat menyebutkan jenis-jenis hipotesis dan
- Dapat memberikan contohnya.
- Dapat menjelaskan fungsi, jenis, dan teknik.
- Dapat pengambilan sampel.
VARIABEL
•
Menurut pandangan positivisme :
1.
Positivistik adalah
berpikir spesifik,
2.
Tentang empiri yang
teramati,
3.
Tentang empiri yang terukur,
4.
Tentang empiri yang dapat
dieliminasikan,
5. Tentang empiri yang dapat
dimanipulasikan, dan tentang empiri yang dapat dilepaskan dari satuan besarnya.
•
Konsep, Konstrak (Construct), dan Variabel
1. Konsep : abstraksi yang
terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus [Kerlinger, 2003] atau fakta
tertentu.
2. Konsep merupakan sejumlah
pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa,
objek, kondisi, situasi dan perilaku tertentu [Davis
dalam Kuncoro, 2003]. Misal konsep tentang ‘bottleneck’, CPU, dsb.
Jenis-jenis
Variabel
•
Kontinyu dan Diskrit / Kategori [Nazir, 1985]
- Kontinyu : variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu dengan desimal tak terbatas, misal : frekuensi : 987,65432 MHz, panjang : 0,6785 m.
- Diskrit / Kategori : nilainya tak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal, misal : nilai biner : 0 atau 1 (dikhotom), metode transmisi :FDX, HDX, Simplex (politom).
Dependen dan Independen [Kuncoro, 2003]
- Dependen : variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan; variasi yang terjadi padanya merupakan hasil dari variabel independen, misal transfer rate.
- Independen : variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dengan hubungan positif atau negatif, misal : mode transmisi, framing, bit over head pada pengujian transfer rate.
- Intervening : faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, misal temperatur kerja kabel. Variabel ini membantu dalam konsepsi hubungan antara variabel dependen dan independen.
KERANGKA TEORI
•
Kerangka teori berfungsi
untuk mengatasi masalah penelitian secara teoritis. Kebenaran dari kerangka teori yang disusun
oleh peneliti dibuktikan melalui hasil uji terhadap hipotesis
yang diajukan. Bila hipotesis diterima, maka kerangka teori tersebut benar karena data yang diperoleh mendukung / merefleksikan bangunan teori yang telah
disusun [MAP Undip, 2002].
•
Kerangka teori berfungsi
untuk memprediksi terjadinya perubahan-perubahan tertentu melalui uji
statistik, misalnya regresi [MAP Undip, 2002]
• Teori-teori yang ada disusun
guna menjelaskan variabel-variabel atau objek dan hubungan antar masing- masing
variabel / objek yang diamati dalam penelitian. Pembahasan dan
argumentasi perlu disampaikan berdasarkan tinjauan pustaka mendalam
sesuai state of the art bidang ybs. (gunakan
jurnal penelitian terkini) guna memperkuat pernyataan /
teori yang ada, yang kemudian diakhiri dengan kesimpulan
yang bersifat teoritis.
• Berdasarkan tinjauan pustaka
tersebut disusun konsep dari setiap variabel atau objek
berdasarkan rumusan peneliti dan hubungan antar-masing-masing variabel / objek
yang diamati. Konsep yang disusun dalam bentuk bagan / geometri lebih mudah
disimak.
• Kerangka teori seperti tersebut
di atas banyak diterapkan untuk jenis penelitian deskripsi,
korelasi, kausal komparasi, eksperimental, dan penelitian evaluasi. Penelitian
Rekayasa (research & development) memiliki format yang sedikit berbeda.
•
Pada Penelitian Rekayasa
tinjauan pustaka dan penyusunan teori digunakan
untuk mendukung perencanaan, perancangan, pembangunan, penerapan, pengembangan
model, metode, konstruksi, komponen, produk, atau sistem. Terdapat
kemungkinan dimanfaatkannya teori dari bidang
ilmu lain yang berupa formula atau model yang siap direkayasa, misal dalam
bentuk simulasi, alat, dsb.
HIPOTESIS
· Hipotesis berasal
dari kata hipo (lemah) dan tesis (pendapat) yang berarti pendapat yang masih
lemah karena belum teruji kebenarannya. Hipotesis disusun berdasarkan kerangka
teori yang telah disusun sebelumnya. Bila telah teruji dan diterima, maka
hipotesis menjadi teori [MAP Undip, 2002].
· Karakteristik hipotesis yang baik : konsisten dengan penelitian sebelumnya, rasional, tepat dan terukur, dan
dapat diuji [Kuncoro, 2003].
· Hipotesis induktif disusun
berdasarkan generalisasi dari observasi, namun memiliki
keterbatasan dalam bidang terapan, belum tentu dapat
digunakan pada bidang yang lebih luas. Misal ada hubungan antara jumlah suara
caleg partai pendukung dengan jumlah suara yang diperoleh capres.
· Hipotesis deduktif disusun
sespesifik mungkin berdasarkan perluasan logika dari penemuan yang telah ada
yang bersifat umum dan yang telah diterima kebenarannya. Misal : ada pengaruh
ukuran frame terhadap unjuk kerja jaringan.
SAMPEL
· Penelitian terhadap suatu
objek biasanya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dengan cara meneliti
seluruh objek yang ada. Oleh sebab itu peneliti perlu mengambil sebagian dari
seluruh objek dengan teknik yang sesuai dengan tujuan penelitian. (bedakan
dengan sensus).
·
Alasan perlunya penggunaan sampel :
1. Keterbatasan sumber
daya : waktu, dana,
2. Ketepatan : karena jumlahnya yang sedikit dibanding keseluruhan, pengurangan resiko destruksi : pengukuran hingga rusak /gagal.
3. Elemen adalah unit analisis tempat data yang diperlukan akan dikumpulkan, misal
CPU Pentium IV pada penelitian tentang unjuk kerja CPU.
Teknik Sampling
· Random Sederhana :
setiap elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel. Dapat menggunakan undian atau tabel bilangan random.
·
Sistematis : pemilihan sampel dari
populasi dengan interval yang ditentukan berdasarkan
rumus, misalnya (banyaknya populasi) / (jumlah sampel). Sampel pertama diambil
secara acak, berikutnya berdasarkan interval.
· Stratifikasi :
penyeleksian sampel berdasarkan strata pada populasi secara random.
Penyeleksian dapat bersifat proporsional (berdasarkan jumlah elemen pada
masing-masing strata) atau tidak proporsional.
· Kluster : pemilihan sampel
dengan cara membagi populasi menjadi subkelompok dengan mempertimbangkan
homogenitasnya.
· Multitahap : pemilihan sampel dilakukan
secara bertahap dengan mengkombinasikan keempat
teknik sampling di atas.
0 komentar:
Post a Comment